KTI SKRIPSI KEBIDANAN KEPERAWATAN KESMAS KEDOKTERAN

Kumpulan KTI SKRIPSI Kebidanan Keperawatan Kesmas Kedokteran ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa/i kebidanan keperawatan kesehatan masyarakat dan Kedokteran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan Skripsi sebagai salah satu syarat dalam tugas akhir pendidikan. Kumpulan KTI Skripsi ini akan terus kami tambah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan contoh KTI Skripsi, jadi anda tidak perlu lagi membuang waktu dan biaya dalam mencari KTI yang anda inginkan.

KOTAK PENCARIAN:

kesulitan dalam mencari judul KTI Skripsi Gunakan pencarian berikut:

Perbedaan Antara Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan yang Diberi ASI Tanpa Susu Formula dg Diberi Susu Formula Tanpa ASI

04 December 2011

BAB I
PENDAHULUAN

I.1     Latar Belakang

        Menyusui merupakan hal yang umum terjadi pada semua budaya dan selalu di lakukan karena kelangsungan hidup bayi tergantung pada ASI. Oleh karena itu menyusui juga merupakan suatu alamiah yang universal, yang menjamin kelangsungan hidup dan kesehatan anak. Namun karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap manfaat pemberian ASI, diet yang terbatas dan lingkungan yang kurang sehat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian anak.
        Di negara berkembang, menyusui merupakan senjata terampuh untuk melindungi bayi dari incaran maut. Semua penderita yang, meninggal karena kekurangan gizi diperkirakan 1 juta kasus yang terjadi setiap tahunnya, Menurut laporan dari Demografic and health survey WHO di indonesia tahun 1998 bayi yang mendapat ASI sebanyak 65%,tahun 1999 menurun menjadi 50%.
        Pengetahuan merupakan hasil dari tahun dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003- 121)
        ASI Esklusif adalah Bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan,tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula ,jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. (Eny Retna Ambarawati& Diah Wulandari 2008, Asuhan Kebidanan. NIFAS).
        Hasil rekomendasi WHO dan UNICEF pada pertemuan tahun 1979 di geneva tentang makanan bayi dan anak antara lain berisi : menyusui merupakan bagian terpadu proses reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologis yang di butuhkan untuk pertumbuhan.Memberikan susu formula dengan dalih apapun pada bayi lahir harus di hindarkan (Prawirohardjo, 2002).
        Pertumbuhan bayi menyusui secara murni adalah dengan tercukupnya zat gizi yang terkandung dalam ASI sehingga dapat menjamin pertumbuhan normal.Keunggulan ASI lebih unggul di bandingkan susu buatan karena ASI  mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan bayi susu buatan menyebabkan alergi karena mengandung bahan yang bisa menyebabkan diare kronik.Faktor yang bisa mempengaruhi pengetahuan ibu tentang ASI esklusif antara lain usia, pendidikan, lingkungan, intelegasi dan pekerjaan.
Pada saat ini program dinas kesehatan kota Surabaya menargetkan tercapainya pemberian ASI esklusif tahun 2010 sebesar 70 % dan untuk tahun 2011 sebesar 90%. Kenyatannya target yang mampu di capai pada tahun 2009 hanya sebesar kurang lebih 40%. Berdasarkan data yang diperoleh, di BPS Hj. Sri Wahyuni, Amd, Keb,121 jumlah kelahiran bayi yang diberi ASI,yang mendapat ASI esklusif hanya 20 bayi ( 16,5% ).

I.2  Identifikasi Masalah
            Penelitian ini dilakukan di BPS Hj.Sri Wahyuni, Amd, Keb. Terletak di Jl. Melirang Bungah Gresik. BPS ini melayani KB, ANC, INC,PNC dan imunisasi. Mayoritas pasien yang berkunjung di BPS ini adalah pendatang.(Bekerja sebagai pabrik 90 % dan menjadi pegawai negeri 10%)
            Sosial masyarakatnya hampir 100% beragama islam. Ditinjau dari segi perekonomian, masyarakat yang bekerja sebagai pabrik dapat dikatakan golongan ekonomi menengah kebawah, sehingga dapat berpengaruh terhadap tinggkat pendidikan juga pengetahuan. Berdasarkan survey awal bulan agustus observasi di BPS Hj. Sri Wahyuni, Amd, Keb pada 10 orang (100%) BAYI didapatkan kejadian banyak bayi yang berumur 0-6 bulan sebagian besar tidak minum ASI melainkan diberi susu formula sebanyak 5 orang (30%). Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

I.3      Pembatasan dan Rumusan masalah

        “Apakah ada perbedaan antara berat badan bayi umur 0-6 bulan yang diberi ASI tanpa susu formula dengan diberi susu formula tanpa ASI” di BPS Hj.Sri Wahyuni Amd.Keb, Gresik.


Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.156

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

0 comments: