BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang mendunia saat ini membuat setiap negara harus bekerja lebih efektif dan efesien untuk meningkatkan nilai saing yang semakin kompetitif. Peningkatan kualitas dan produktifitas kerja menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin bersaing secara regional maupun global. Tuntutan kultural kerja ini juga menimpa pada organisasi jasa kesehatan. Bekerja dalam bidang kesehatan mempunyai dua fungsi pokok yaitu memproduksi barang dan atau jasa kesehatan bagi pasien dan mengikat setiap persoalan pada pola interrelasi dengan personel lain untuk kerjasama produktif. (Ilyas, 2002)
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Adapun yang dimaksud dengan puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Menurut Inguarzo dalam Kadir (2003) mengemukakan bahwa sarana kesehatan ( puskesmas ) belakangan ini mulai menyadari pentingnya memberikan pelayanan berfokus pada harapan dan kepuasan pelanggan.Dikatakan pula bahwa tingkat kepuasan pasien pada puskesmas atau rumah sakit yang sudah dikenal kemungkinan bisa tinggi, walaupun tidak semua persepsinya atau harapannya terpenuhi. Disarankan untuk kondisi seperti ini puskesmas tidak lagi bertujuan hanya untuk mencapai kepuasan yang tinggi tetapi mempertinggi persepsi pasien bahwa puskesmas tersebut adalah centers of excellens. Untuk itu dibutuhkan kemauan puskesmas menemukan harapan pasien, meningkatkan harapan pasien dengan cara memberikan lebih baik dari yang diharapkan sebelumnya disamping meningkatkan persepsi pasien tentang puskesmas dengan memberikan informasi yang optimal. Namun dikatakan pula meskipun ada hubungan antara persepsi dengan harapan namun ada gap antara persepsi dengan kepuasan terhadap pelayanan di puskesmas ( Kadir, 2003 ).
Menurut Robbins dan Judge (2008) mengemukakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh karakteristik peribadi (sikap, keperibadian, motif, minat, kebutuhan, pengalaman masa lalu dan harapan seseorang), target (kemiripan, latar belakang, ukuran) dan situasi (waktu, keadaan kerja, keadaan sosial). Sedangkan harapan seseorang menurut Zeithalm dalam kadir (2003) berhubungan dengan komunikasi dari mulut kemulut, kebutuhan individu, pengalaman masa lalu dan komunikasi eksternal.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program kesehatan ibu dan anak maka pihak Puskesmas Paguyaman melakukan berbagai upaya antara lain menempatkan tenaga bidan di desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Paguyaman. Sebelum penempatan tenaga bidan di desa tenaga tersebut telah dilatih dan disiapkan fasilitas seperti peralatan bidan dan sarana polindes yang akan berfungsi sebagai sarana pelayanan bagi ibu hamil. Dengan penempatan tenaga tersebut diharapkan dapat mempermudah bagi ibu hamil untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Untuk memperlancar pelayanan bagi ibu hamil di polindes maupun di poliklinik KIA Puskesmas Paguyaman mereka diberikan biaya operasional untuk pelaksanaan kegiatan program yang dananya ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis kegiatan yang telah direncanakan oleh pihak Dinas Kesehatan Boalemo, selain itu diberikan jasa pelayanan melalui dana gakin dalam bentuk paket yang terdiri atas pemeriksaan antenatal care (ANC), post neonatus care (PNC) dan pertolongan persalinan, sebesar Rp.250,000 per satu paket. Upaya yang dilakukan oleh pihak puskesmas tersebut diharapkan petugas dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi pasien khususnya ibu hamil sehingga tercipta suatu persepsi yang baik pada pelayanan antenatal care dan pada akhirnya target program yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hasil kegiatan program pelayanan antenatal care di Puskesmas Paguyaman seperti terlihat pada grafik 1.
Hasil survey awal yang dilakukan terhadap pasien (ibu hamil) yang berkunjung ke puskesmas induk maupun di polindes, mereka mengeluh terhadap pelayanan yang ada di sarana pelayanan tersebut. Keluhan tersebut antara lain petugas kadang tidak berada di polindes sehingga harus ke Puskesmas Paguyaman yang otomatis mengeluarkan biaya perjalanan dan membutuhkan waktu untuk menuju kesarana tersebut
Grafik 1. Cakupan Program Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Paguyaman
Kabupaten Boalemo Setiap Tahun.
Faktor lain adalah tenaga bidan kurang respon terhadap keluhan pasien terutama pada saat pasien tidak bisa lagi kesarana pelayanan karena kondisi yang tidak memungkinkan sehingga harus memanggil bidan ke rumah, fasilitas peralatan yang masih terbatas serta sarana polindes yang masih sederhana dan belum layak digunakan karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki. Disamping keluhan dari pasien tersebut, para tenaga bidan mengeluh dengan tugas yang diemban sehari-hari dimana mereka mempunyai tugas rangkap untuk memberikan pelayanan pada pasien umum di puskesmas induk dan melayani ibu hamil di pondok bersalin desa (polindes) sehingga ada kejenuhan dalam tugas rangkapnya dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada tugas pokoknya sebagai tenaga bidan yang memberikan pelayanan antenatal care (ANC) pada ibu hamil. Dengan adanya keluhan dari pasien khususnya ibu hamil akan memberikan kesan bahwa pelayanan di sarana polindes maupun di puskesmas paguyaman tersebut kurang baik atau tidak memuaskan sehingga mempengaruhi jumlah kunjungan ibu hamil pada hari berikutnya karena mereka menganggap bahwa apa yang diharapkan menyangkut pelayanan ibu hamil tidak sesuai dengan yang ada di Puskesmas Paguyaman
Berdasarkan data dan permasalahan di atas maka, peneliti ingin meneliti tentang ” Studi tentang persepsi ibu hamil pada pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kenyataan diatas maka dikemukakan permasalahan yakni “ bagaimana Persepsi Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010“.
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu hamil pada pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kebutuhan individu pada pelayanan pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010.
.b. Untuk mengetahui pengalaman ibu hamil pada pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010.
c. Untuk mengetahui harapan ibu hamil pada pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan persepsi ibu hamail pada pelayanan antenatal care (ANC) , bagi peneliti berikutnya dimasa yang akan datang.
2. Manfaat bagi praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo dalam penentuan arah kebijakan pelayanan antenatal care (ANC) di Puskesmas Paguyaman
3. Manfaat Bagi Peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam rangka memperluas wawasan keilmuan dan mencoba melakukan kajian tentang persepsi ibu hamil pada pelayanan antenatal care di Puskesmas Paguyaman Kabupaten Boalemo tahun 2010
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.160
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment