BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia sehat 2010 adalah visi pembangunan kesehatan nasional yang menggambarkan masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan sehat. Dengan mengemban visi ini, maka masyarakat diharapkan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku sehat untuk memelihara dan untuk meningkatkan kesehatan. Mencegah terjadinya penyakit, melindungi dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyakrakat. Sehat 2010 adalah perilaku mencegah dan menanggulangi penyakit dengan kegiatan indonesia imunisasi (Depkes., 2006)
Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat jagankan sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita oleh anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyait adalah dengan jalan memberkan imunisasi, serangkaian imunisasi yang terus di ingatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang demi menjaga kesehatan anaknya, baik dari segi kesehatan maupun syari’at.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi, angka kesakitan bayi menurun 15% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 10% dari angka sebelumnya (Ina Hernawati, 2009)
Di Inonesia penyebab utama kematian bayi adalah tetanus (9,8%) bersama dengan penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi lainnya seperti difreti, batuk rejan dan campak, angka ini menjadi 13% atau sekitar 34.690 bayi setiap tahunnya. (Depkes RI, 2008), untuk Kabupaten sendiri pada tahun 2002 kasus yang disebabkan oleh penyakit difetri, pertusis dan tetanus adalah 0% dari jumlah cakupan DPT I dan DPT II adalah 90%, sedangkan untuk DPT II ialah 80%, keberhasilan imunisasi ini di karenakan sudah tersebarnya Posyandu dan tenaga kesehatan selain itu peran dari orang tua khususnya ibu-ibu sangat mendukung pelaksanaan imunisasi termasuk didalmnya imunisasi DPT (Survey Demografi, 2009)
Berdasarkan dari data Puskesmas , balita yang mendapatkan imunisasi DPT I sesuai dengan status Universal Child Imunitation (UCI) yaitu sesuai dengan cakupan DPT I minimal 90% dan untuk DPT III minimal 80%. Padahal umumnya sebagiabn besar ibu-ibu masih merasa takut dan enggan membawa anaknya untuk imunisasi ke Posyandu karena alasan bayinya menjadi sakit setelah pemberian imunisasi.
Maka berdasarkan hal di atas maka sangat menarik untuk lebih lanjut sejauh mana tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT I. Dari penelian ini peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT I di Puskesmas Kecamatan Kabupaten .
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan permasalahan penelitian yaitu Seberapa besarkah tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT I di Puskesmas Kecamatan Kabupaten ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi seberapa besar tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi DPT I di Puskesmas Kecamatan Kabupaten .
Manfaat Penelitian
Manfaat Diri Sendiri Atau Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan baru tentang metode penelitian serta mampu mengaplikasikan dalam praktek dan sehingga data dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan efek samping imunisasi DPT I.
Manfaat Praktis
Sebagai temuan untuk dapat memberikan gambaran atau informasi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan mengenai efek samping imunisasi DPT I
Manfaat Teoritis
Menerapkan ilmu yang didapatkan dalam meningkatkan perkembangan ilmu kesehatan secara nyata khususnya mengenai efek samping imunisasi DPT dan bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan referensi dalam penelitian selanjutnya.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.216
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment