BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun kurang lebih 15 juta orang di seluruh dunia terserang stroke. Di Amerika Serikat sekitar 5 juta orang pernah mengalami stroke. Sedangkan di Inggris sekitar 250.000 orang.
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke.
Organisasai Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap tahunnya 3 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan merokok. Dan pada tahun 1025 diperkirakan akan membengkak menjadi 8 juta kematian akibat rokok,sebagian besar wanita.(faisal yatim,2005).
Di Indonesia, stroke menyerang 35,8 % pasien usia lanjut dan 12,9 % pada usia yang lebih muda. Jumlah total penderita stroke di Indonesia diperkirakan 500.000 setiap tahun. Dari jumlah itu, sekitar 2,5% atau 250.000 orang meninggal dunia, dan sisanya cacat ringan maupun berat.
Angka kematian pada pria dan wanita relative sama, tetapi angka kematian di Negara-negara yang miskin dan sedang berkembang, jauh lebih besar dari pada angka kematian stroke di negara-negara maju. Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain penyakit degeneratif, dan terbanyak karena stres. Ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan. Tahun 2020 diperkirakan 7.6 juta orang akan meninggal karena stroke. Stroke terjadi bila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat, yang mengakibatkan gejala-gejala yang berlangsung lebih dari 24 jam. (Supriadi Asikin,2007)
Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat.Jumlah penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun, bukan hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan produktif. Secara ekonomi, dampak dari insiden ini prevalensi dan akibat kecacatan karena stroke akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya produktivitas dan kemampuan ekonomi, mulai dari ekonomi tingkat keluarga sampai pengaruhnya terhadap beban ekonomi masyarakat dan bangsa. (Jusuf misbah,2007).
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut badan statistic Indonesia 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok, senang mengkonsumsi makanan yang berlemak,tekanan darah tinggi dan obesitas.
Di Dinas kesehatan privinsi diperoleh data stroke pada tahun sebanyak 700 penderita stroke dan pada Dinas ksehatan Kabupaten pada tahun diperoleh data 290 penderita.
Di RSUD kabupaten diperoleh data stroke pada tahun 2007 sebanyak 100 orang yang terdiri dari pasien rawat inap 38 dan rawat jalan sejumlah 62, pada tahun 2008 jumlah pasien 190 yang terdiri dari pasien rawat jalan sejumlah 140 dan rawat inap sejumlah 50 sedangkan data pada tahun sejumlah 190 yang terdiri dari pasien rawat inap sejumlah 40 orang dan pasien rawat jalan sejumlah 150 penderita.
Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD kabupaten di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah penderita stroke. Dengan melihat peningkatan kasus tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai factor risiko terjadinya stroke.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa Faktor risiko terjadinya Stroke maka perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Obesitas merupakan Faktor risiko terjadinya Stroke di RSUD kabupaten tahun
2. Apakah hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya Stroke di RSUD kabupaten tahun
3. Apakah migrain merupakan faktor terjadinya stroke di RSUD kabupaten tahun
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor risiko terjadinya Stroke di RSUD kabupaten tahun .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui risiko Obesitas terhadap kejadian Stroke di RSUD kabupaten tahun
b. Untuk mengetahui risiko Hipertensi terhadap kejadian Stroke di RSUD kabupaten tahun
c. Untuk mengetahui risiko Migrain terhadap kejadian Stroke di RSUD kabupaten tahun
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat alamiah
Hasil penelitia ini di harapkan sebagai sumbangan ilmiah dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi masyarakat
2. Manfaat Institusi
Hasil penelitia ini di harapkan menjadi salah satu bahan informasi dan masukan bagi pengelola bagi Rumah Sakit serta instansi terkait untuk mengetahui faktor-faktor risiko lain terhadap Stroke
3. Manfaat peneliti
Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam memperluas wawasan keilmuan.
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.235
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment