BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal dengan masa pubertas. Permulaan masa pubertas yang sering disebut sebagai pematangan fungsi reproduksi, pada perempuan ditandai dengan haid. Remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami menarche (Manuaba, 2004).
Bahwa di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda pubertas pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun. Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti dialami setiap anak perempuan (Ganong, 2009).
Bahwa di Indonesia gadis remaja pada waktu Menarche bervariasi antara 10-16 tahun dan rata-rata Menarche 12,5 tahun, usia Menarche lebih dini di daerah perkotaan dari pada yang tinggal di Desa dan juga lebih lambat wanita yang kerja berat (Winkjosastro, 2003).
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, sekonomi, dan lain-lain. Di Inggris usia rata-rata untuk mencapai menarche adalah 13,1 tahun, sedangkan suku Bunding di Papua, Menarche dicapai pada usia 18,8 tahun (Jamaluddin, 2004).
Menarche menjadi hal yang penting bagi seorang wanita dan perlu mendapat perhatian khusus karena hal ini menandai awal kedewasaan biologis seorang wanita (Huffman, 2009).
Anak-anak berusia 12 tahun atau 13 tahun sampai 19 tahun sedang berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja. Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya (Maju, 2009).
Menjadi remaja berarti mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan badani dan organ reproduksi adalah masalah besar yang mereka hadapi, terutama wanita. Menarche adalah peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai (Huffman, 2009).
Dari survey pendahuluan, bahwa di SMPN 3 yang terletak di Kecamatan dengan jumlah keseluruhan siswa-siswi sebanyak 115. Dengan siswi sebanyak 61 (53%), siswa sebanyak 54 (46,9%) dan kalangan pelajar siswi lebih banyak dibandingkan dengan siswa, hal ini belum pernah dilakukan penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui tentang “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Tahun ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 Tahun ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche di SMPN 3 .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan kelas.
c. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche berdasarkan sumber informasi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.
2. Manfaat praktis
Sebagai bahan informasi bagi siswi di SMPN 3 tentang pengetahuan terhadap Menarche.
3. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang Menarche dan sebagai salah satu dalam menyelesaikan Program Pendidikan D-III Kebidanan di Yayasan Pendidikan Akademi Kebidanan .
Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.259
untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI
0 comments:
Post a Comment